header cah kesesi ayu tea

Seminar Proposal Thesis

Ketakutan berasal dari diri sendiri. mari kalahkan ketakutan itu dan yakin yang terjadi pastilah yang terbaik “Aku selalu mengikuti sangkaan hambaKu terhadap diriKu dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepadaKu” Allah menuntut kita untuk berfikiran positif. (Dwi Arni SM)
Itulah salah satu status FB teman seperjuanganku beberapa hari yang lalu sebelum dia menghadapi ujian proposal/ sidang seminar proposal thesis. Pada bulan ini, memang sebagian besar mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) baru menghadapi masa-masa tegang karena sedang menghadapi beberapa ujian, dari mulai ujian Komprehensif di bulan Februari yang lalu sampai ujian proposal thesis, adapula yang ujian draf thesis. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab kegalauan sebagian mereka, termasuk saya sendiri. 

Tahap demi tahap mereka jalani, mulai dari menyusun kata demi kata supaya menjadi kalimat yang baik, kemudian dari kalimat tersebut dirangkai menjadi beberapa paragraf dan terus berlanjut hingga menjadi beberapa halaman. Diwarnai dengan beberapa referensi yang mendukung serta review ataupun parafrase sebagai rujukan, maka akhirnya sebuah proposal thesis pun jadi. Proses tersebut tidak sekali jadi, karena diselingi juga dengan beberapa kali harus bimbingan kepada dosen pembimbing demi hasil proposal thesis yang berkualitas tentunya.

Begitu juga denganku, sebagai mahasiswa plus Ibu rumah tangga yang sibuk membuat tugas akademiki sekaligus mengurus bayi berusia 6 bulan, aku memiliki tekad untuk tidak tertinggal dengan teman-temanku. Dalam hati, aku bertekad untuk bisa menyelesaikan tugas perkuliahan dengan baik sesuai batas waktu yang sudah ditentukan dan sesuai prosedur yang sudah dibuat pihak Kampus. Semisal, pengajuan judul, dimana sudah ada batas waktu akhir bagi seluruh mahasiswa Pascasarjana UNNES. Setelah pengajuan judul rampung, maka proses selanjutnya adalah menunggu untuk mendapatkan dosen pembimbing yang bisa memberikan bimbingan dalam menyelesaikan thesis sejak mulai dari ACC judul sampai selesaianya thesis. 

Bagiku pribadi, batasan waktu tersebut justru menjadi motivasi tersendiri dimana dalam melakukan sesuatu di kehidupan ini memang memerlukan yang namanya perencanaan dan target yang matang. Dari perencanaan itulah aku bisa menyelesaikan tugasku sesuai target dan bisa tepat waktu. Aku juga senantiasa berusaha untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan tanggungjawabku sebagai mahasiswa S2. Prinsipku  jika sekali aku menunda-nunda tugas, resikonya pasti aku sendiri yang akan rugi di kemudian hari.

Berbicara tentang Seminar Proposal, hari ini 1 Maret 2013, kebetulan bersamaan dengan tanggal lahir Justin Bieber *iya nggak sih? Akhirnya aku bisa menyelesaikan salah satu tahap agar bisa menggondol gelar magister yaitu ujian Proposal Thesis. Sebelumnya sebagai syarat agar bisa mengikuti ujian proposal, aku harus sudah mengikuti ujian komprehensif dan sudah mendapatkan tanda tangan ACC/persetujuan  dari kedua dosen pembimbing. Seperti halnya yang pernah kuceritakan di salah satu postingan di blog tercinta ini, aku sudah melewati tahap-tahap tersebut yaitu sudah mengikuti ujian kpmprehensif dan sudah mendapatkan ACC dari kedua dosen pembimbingku.

Setelah semua syarat kulengkapi, akhirnya aku bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian seminar Proposal thesis. Sebagaimana jadwal yang telah dirilis oleh pihak kampus Pasca Sarjana Unnes, hari Jum’at 1 Maret 2013 ini merupakan jadwal dimana aku harus melewati salah satu tahap untuk menggapai tujuanku. Puji syukur Alhamdulillah ujian proposal thesis tadi pagi yang dimulai pukul 08.00-09.00 berjalan dengan lancar. Hasilnya pun sangat membahagiakan. Ya, aku dinyatakan lulus meskipun dengan catatan harus revisi, :)
Jajanan dari ujian proposal, semua peserta ujian dapet lhoo..
Nggak nyambung gambarnya yo ben! wkwkwkwk
Banyaknya masukan dari empat penguji membuatku bisa lebih mengerti dimana kekuranganku dalam penulisan proposal thesis. Ketakutan yang sempat membuat deg-degan selama ini sudah berhasil saya taklukkan, semua itu karena saya selalu berpikir positip kalo saya PASTI BISA menghadapi ujian ini. Dan tak lupa semua ini juga ada campur tangan dari yang Maha Kuasa melalui doa-doa dari orang-orang yang aku sanyangi.  

Terima kasih untuk semua doa dari antum semua :)

Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment