header cah kesesi ayu tea

KB IUD di PKBI Jawa Tengah

Keluarga bahagia menurut saya adalah keluarga yang bisa saling menyayangi, mengasihi, saling melengkapi, dalam suka maupun duka. Terlepas dari definisi keluarga bahagia, saya mau sedikit bercerita tentang KB (Keluarga Berencana) yang saya lakukan kamis (21-03-13) lalu. Sebagai wanita yang sudah berkeluarga, sebaiknya memang merencanakan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga, salah satunya adalah merencanakan tentang jumlah anak yang akan menemani hari tua saya dan suami kelak. Saya dan suami awalnya sepakat untuk menjalani ini semua seperti air yang mengalir, tidak ngoyo-ngoyo, dan semua diserahkan kepada Allah, kapan saya diberi kepercayaan olehNya untuk mempunyai anak. Tapi syukur Alhamdulillah, enam bulan setelah menikah, saya dipercaya untuk mengandung anak yang pertama.

Setelah mempunyai anak pertama, suami dan saya berencana ingin mempunyai anak lagi ketika nanti anak pertama kami berusia tiga tahun. Maka dari itu, walaupun awalnya saya tidak berniat untuk mengikuti program KB, baik suntik, pil atau yang lainnya. Akan tetapi karena saran kakak sepupu, akhirnya saya mau mengikuti program KB yang kebetulan di bulan Maret ini ada program KB safari bebas biaya, alias dibiayai pemerintah. Atas persetujuan suami, sayapun berangkat diantar suami ke PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jawa Tengah yang tempatnya tidak jauh dari kontrakan saya. 
Program KB safari pada saat itu hanya KB IUD atau yang dikenal dengan spiral dan KB implan atau yang dikenal dengan susuk. Saya pribadi agak takut kalau harus pasang KB, tapi setelah mendengarkan saran dan masukan dari dokter dan bidan, saya pun siap untuk pasang KB, dan KB yang saya pilih adalah spiral (IUD). Spiral adalah perangkat plastik kecil berbentuk T yang ditempatkan ke dalam rahim wanita untuk pengendalian kelahiran. Spiral (AKDR/IUD) adalah satu-satunya metode kontrasepsi yang menempatkan perangkat/alat di dalam rahim. Saat saya disana, seorang dokter dibantu seorang bidan memasukkan perangkat IUD melalui prosedur rawat jalan yang hanya memerlukan beberapa menit untuk menyelesaikannya. Memang tidak membutuhkan waktu yang lama, tapi karena saya termasuk klien yang bandel maka khusus untuk saya waktu memasangnya agak lama, lebih dari 30 menit dan alat ini bekerja untuk jangka waktu lima tahun.

Kata dokter, hal yang wajar kalau saya takut, karena ini baru pertama kali. Tapi menjadi pengalaman yang memalukan bagi saya karena sontak saya menangis ketakutan saat pemasangan alat kontrasepsi tersebut. Sebenarnya tidak sakit, cuma terasa senit-senit seperti digigit semut. KB safari ini gratis, tanpa dipungut biaya sepeserpun, malah saya dapat snack dan uang transpot dari pemerintah. Mudah-mudahan cara ini menjadi cara yang terbaik untuk rencana mulia keluarga saya dan efektif, bermanfaat sesuai dengan apa yang saya dan suami inginkan. Kalau Anda, alat kontrasepsi apa yang Anda pilih?

NB: 
Alamat PBKI Jawa Tengah
Jalan Jembawan Raya No. 8-12
Semarang - Jawa Tengah 50145
Telp. (024) 7603503
Fax. (024) 7601989
email: pkbi.jateng@gmail.com 


Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment