header cah kesesi ayu tea

-Alkulina minal Biasa-

Sejak dulu, kalimat Alkulina minal biasa sering banget dikatakan oleh bapakku, bahkan sampai sekarang. Apa sih maksudnya kalimat itu??

Dulu, jaman aku masih sekolah dan nyantri di Pondok Pesantren Daaru Ulil Albaab - Kedung Kelor - Warurejo _ Tegal, sering sekali rasa takut, khawatir dan nggak pede menghantui pikiranku. Pasalnya, aku masih belum bisa ngomong and berkomunikasi dengan menggunakan bilingual, yaitu bahasa Arab dan Bahasa Inggris, yaahh.. namanya juga santri Baru, masih belum kaya akan kosakata. 


Tidak jarang aku dapat hukuman karena ketahuan ngomong pake Bahasa Indonesia :( Rasanya tuh jadi gimana gitu, yaa mau gimana lagi, lha wong memang sudah peraturannya untuk tidak berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dari bangun tidur sampe tidur lagi, kecuali ngomong dalam mimpi, hihihi..

Kalimat Alkulina minal Biasa dipakai bapakku untuk selalu memotivasi aku yang saat itu merasa takut salah ngomong atau salah kosakata. di Pondok itu, kalo santri baru masih diberi tolerir selama tiga bulan untuk beradabtasi dan ngomong dengan bahasa campuran (code mixing). Misal kalo kita belum tau bahasa Arabnya 'mandi' kita bisa ngomong seperti ini "ana mau mandi" dan nggak harus bungkam kalo memang belum tau bahasa Arabnya, tapi itu selama tiga bulan saja :) setelah tiga bulan, nggak boleh campur-campur, yang ketahuan ngomongnya campur aduk yaa pasti dipanggil qismullughoh (bagian bahasa) dan kemudian diberi sanksi.

Kalimat Alkulina minal Biasa sebenarnya juga bukan peribahasa resmi, xixii..
kalimat itu asal katanya campuran bahasa jawa dan bahasa arab. Alkulina berarti kulina (kebiasaan yang dimana disini dimaksud dengan kamampuan) Minal dari bahasa arab yang berarti dari dan Biasa yang berarti biasa, maksudnya kalo dihubungkan dengan cerita singkat tentang aku yang dulu merasa takut ngomong kalo nggak tau bahasa arab atau bahasa inggrisnya adalah adanya terbiasa belajar berproses untuk komunikasi dengan bilingual tanpa ragu dan malu, maka akan menghasilkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan bilingual itu sendiri. Bagaimana kita bisa ngobrol cas cis cus dengan menggunakan dua bahasa tersebut sementara kita tidak pernah mencoba untuk terus latihan cas cis cus??

Dengan terus latihan dan muroja'ah kita pasti akan cepat bisa, bahkan mampu. Dulu, setiap hari setiap saat yang ada ditanganku adalah qutaip atau lebih dikenal dengan kamus kecil buatan sendiri, jadi dulu setiap hari kita-para santri- selalu diberi empat kosakata baru dimana kita wajib menghafalnya dan mempraktekkannya untuk percakapan sehari-hari. Dengan demikian, kita akan terbiasa ngomong dengan dua bahasa tersebut.

Tapi sekarang? aku malah lupa, karena aku tidak punya patner untuk komunikasi dengan bahasa Arab :( 

Begitu pula dengan menulis, kita akan pandai menulis jika jika sering latihan, seperti halnya aku yang sekarang terus berlatih, meskipun hasilnya belum kelihatan dan tulisanku masih jauh dari kata layak :)
But, apa salahnya terus mencoba dan mencoba, istilah kerennya trial and error dan jarrib walaa khidh takun 'aarifan!

Penasaran aku sama cerpen, iri banget sama temen-temen yang piawai menulis cerpen, seperti Ila, NyiPede, Uzay, NF, Mbak Rierie, Mbak Alaika, Mbak Niken, Wury, dan semuanya yang puinter-puinter nulis cerpen. Hmmm.. saatnya menerapkan lagi ALKULINA MINAL BIASA agar aku bisa menulis cerpen dengan terus berlatih!! okelah kalo begitu..

Keep Blogging and Happy Blogging :)    
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment