header cah kesesi ayu tea

AJANG ADU BAKAT


Citra kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) dalam beberapa tahun terakhir tercoreng. Penyebabnya tak lain karena sering terjadinya kasus perpoloncoan terhadap mahasiswa baru. Tak salah jika kemudian Ospek dikenal sebagai ajang balas dendam senior kepada yuniornya. Bahkan dalam beberapa kasus berakhir terdapat korban meninggal di beberapa perguruan tinggi.

Akibatnya kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang sudah lama menjadi tradisi tersebut dilarang oleh pemerintah. Meskipun demikian, hampir semua perguruan tinggi tetap melaksanakan kegiatan penyambutan mahasiswa baru dengan nama dan format yang berbeda sesuai dengan keinginan masing-masing kampus. Jika dulu Ospek ditangani sepenuhnya oleh mahasiswa, maka saat ini kegiatan Ospek atau penyambutan mahasiswa baru langsung ditangani oleh pejabat kampus, sedangkan mahasiswa memiliki peran sebagai pelaksana.
Pada prinsipnya Ospek merupakan kegiatan yang positif untuk dilakukan, karena bertujuan baik untuk memberikan bimbingan sekaligus mengenalkan mahasiswa baru kepada lingkungan barunya. Bahkan di kampus dimana penulis pernah kuliah sewaktu masih menjadi mahasiswa S 1  yaitu di IAIN Walisongo Semarang kegiatan untuk menyambut mahasiswa baru dikemas secara menarik dan kreatif oleh para mahasiswa senior.
Di kampus lama penulis kegiatan penyambutan mahasiswa baru diberi nama Pekan Studi dan Sosialisasi Kampus (PASSKA). Kegiatan yang dilakukan sepekan tersebut dibagi menjadi dua bagian utama. Tiga hari pertama diisi dengan pengenalan seluk-beluk kampus dan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di dalam kampus mulai dari pengenalan struktur kampus, sistem perkuliahan, dan juga pengenalan organisasi intra kampus dan berbagai kegiatannya. Biasanya dalam sesi ini diisi oleh para pejabat kampus dan juga pejabat dari mahasiswa.
Sedangkan tiga hari kedua diisi dengan lomba adu bakat antar mahasiswa baru dari empat Fakultas. Jenis cabang yang diperlombakan pun bermacam-macam, mulai dari cabang olah raga (volley, sepakbola, bulu tangkis, karate, dll), keilmuan (presentasi makalah, debat mahasiswa, tafsir kitab kuning, pidato bahasa Arab dan Inggris), keterampilan (orasi aksi, MTQ, Kaligrafi), dan juga seni (musik, drama, puisi). Berbagai lomba tersebut diadakan dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit unggul dari mahasiswa baru untuk dikembangkan di kemudian hari.
Kegiatan adu bakat antar mahasiswa baru memang menjadi salah satu momen yang paling berkesan bukan hanya bagi mahasiswa baru, melainkan juga bagi segenap mahasiswa senior yang menjadi panitia. Karena saat itulah semua potensi, keterampilan dan kecerdasan mahasiswa baru sebagai atlit dan mahasiswa senior sebagai pelatih akan terlihat. Bagi mahasiswa baru bisa menjadi atlit dan bisa membawa Fakultasnya sebagai juara umum merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan hingga lulus kelak.
Dari ajang perlombaan tersebut sebenarnya memiliki dampak positif bagi mahasiswa baru, pertama sebagai sarana untuk menggali minat, bakat dan potensi yang dimiliki mahasiswa untuk kemudian dikembangkan di unit-unit kegiatan mahasiswa selama mereka kuliah. Kedua, sebagai sarana untuk melatih dan menggembleng mental mahasiswa baru agar bisa menjadi mahasiswa yang memiliki  kematangan dalam berpikir dan bertindak.
 Apapun nama dan bentuk kegiatan penyambutan mahasiswa baru baik Ospek maupun Passka atau apapun namanya, jika di konsep dan dikemas dengan menarik dan kreatif tentu akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa baru.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment