header cah kesesi ayu tea

“MEMBANGKITKAN SEMANGAT MENULIS”

Kewajiban bagi mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk menulis karya ilmiah dan mempublikasikan sebagai syarat kelulusan mahasiswa patut untuk didukung. Meskipun dianggap momok baru bagi mahasiswa, akan tetapi kebijakan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bernomor 152/E/T/2012 yang akan mulai berlaku efektif setelah Agustus 2012 menumbuhkan harapan baru dalam dunia tulis menulis mahasiswa.
Semangat mahasiswa Indonesia dalam menulis sebuah karya ilmiah memang masih tergolong rendah, hal itu terbukti dengan karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa Indonesia masih tertinggal dari mahasiswa Malaysia. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Dijen Dikti akhirnya mengeluarkan kebijakan baru bahwa mahasiswa harus menulis sebuah karya ilmiah dan mempublikasikannya ke dalam jurnal ilmiah jika ingin lulus kuliah.

Kebijakan tersebut memang terkesan agak memaksa dan memberatkan mahasiswa, mengingat selama ini mahasiswa hanya tahu bahwa karya ilmiah yang menjadi syarat utama kelulusan adalah membuat Skripsi (S1), Tesis (S2) dan Desertasi (S3). Akan tetapi disisi lain hal tersebut tentu akan membawa pengaruh pada paradigma mahasiswa. Jika sebelumnya mahasiswa hanya memiliki satu tanggungjawab, maka dengan kewajiban baru menulis karya ilmiah yang harus dipublikasikan ke jurnal imiah, maka mahasiswa secara tidak langsung akan memiliki tanggung jawab ganda.

Harapannya dengan tanggungjawab tersebut, akan dapat membangkitkan semangat mahasiswa dalam menulis. Apalagi menulis karya ilmiah termasuk salah satu dari tri darma perguruan tinggi, yaitu masuk dalam kategori penelitian. Karena sebuah karya ilmiah idealnya memang dibuat dari hasil sebuah penelitian. Sehingga dari proses tersebut mahasiswa diharapkan akan terbiasa dalam menulis sebuah laporan dengan bentuk karya ilmiah.

Selain itu kebiasaan untuk menulis karya ilmiah sesungguhnya telah lama dipraktekkan oleh mahasiswa sejak awal perkuliahan. Dimana mereka harus membuat karya ilmiah berupa makalah. Makalah merupakan tugas karya ilmiah yang dibuat mahasiswa secara sederhana tentang suatu persoalan. Sehingga dalam hal ini mahasiswa telah lama memiliki modal dasar dalam membuat sebuah karya ilmiah yang nanti bisa diterbitkan ke dalam jurnal ilmiah.

Dari berbagai penjelasan di atas, sangat jelas bahwa kewajiban untuk menulis sebuah karya ilmiah yang harus dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah bagi mahasiswa (S1, S2 dan S3) yang akan lulus bukanlah persoalan berat. Mengingat bekal dalam menulis sudah dimiliki oleh mahasiswa sejak lama. Yang dibutuhkan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah adalah semangat dan juga keberanian menuangkan ide-ide kreatif. Jika mahasiswa telah memiliki modal tersebut, maka menulis karya ilmiah akan menjadi mudah.

Membangkitkan semangat menulis di kalangan mahasiswa memang bukan perkara mudah, apalagi ditengah arus teknologi dan informasi yang semakin cangggih. Mereka juga sudah terbiasa mendapatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas perkuliahan secara instan lewat internet. Sehingga lahirnya kebijakan tentang kewajiban menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan mahasiswa akan mampu menjadi oase ditengah minimnya karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa.
Noorma Fitriana M. Zain
Noorma Fitriana M. Zain, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak perempuan yang cantik, hobby menulis dan berselancar di dunia maya, Ia berasal dari Kesesi - Pekalongan, dan kini domisili di Semarang. Lulusan Pascasarjana Unnes ini bercita-cita ingin menjadi Abdi Pendidikan yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Amin

Related Posts

Post a Comment